Sabtu, 23 September 2017

Pacaran ala ngaDA NageKEo (Danke)


DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Orang muda Katolik (OMK) di ngaDA dan NageKEo (Danke), Kevikepan Bajawa, Keuskupan Agung Ende (KAE) akan menuntaskan kegiatan Danke Youth Day tahun 2017 besok, Minggu (24/9).

Kegiatan Danke Youth Day 2017 ini dimulai pada bulan April dan berpuncak pada tanggal 20–24 September 2017 di Paroki Maria Assumpta Maronggela, Kec. Riung Barat, Kab. Ngada, mengusung tema, "SUKACITA INJIL DI TENGAH KUB (Komunitas Umat Basis).”

OMK dari 35 Paroki terlibat dalam berbagai kegiatan seperti: perarakan SALIB DANKE YOUTH DAY Paroki-paroki di dalam Wilayah Paroki masing-masing yang menjangkau KUB-KUB, pertandingan, rekreasi dan Ngopi (ngobrol pintar).

Apa yang kamu cari OMK? Demikian pertanyaan pokok yang muncul pada sebuah acara teatrikal. OMK diharapkan tidak takut melangkah, tidak menguburkan talenta-talenta.

"Datanglah kepada Kristus dan DIA akan melimpahimu dengan segala sesuatu. Kristus Sang Terang, Kristus Sang Injil Sejati. Kami orang muda Katolik, gembira, bersukacita, tuk bawa perubahan (the agent of change). Dan kami kumandangkan Kristus di dadaku, Injil di hidupku."

Salah satu master of ceremony (MC) menegaskan jika OMK Kevikepan Bajawa berkumpul di Maronggela guna menilai peran OMK sebagai tulang punggung gereja, menjadi pewarta Terang Injil di tengah komunitas umat basis (KUB).

Dalam acara Ngopi (ngobrol pintar), OMK banyak dibekali tentang iman, juga membangun masa depan termasuk didalamnya mencari pasangan hidup yang ideal.

Tema-tema yang dipilih tentu yang relevan dengan kehidupan orang muda Katolik, seperti Pacaran dalam Terang Injil, HP-ku kekasihku, semangat Wiro Sableng, iman supermi, dan madesu (masa depan suram).

Ada fenomena iman supermi, seperti banyak yang menulis tentang gereja supermi dan kristen supermi. Artinya, semudah itu orang gampang pindah agama misalnya hanya diberi supermi sebungkus atau semangkok. Kesulitan ekonomi, penderitaan, kelaparan jadi momen terbaik (seseorang) membujuk anak muda Katolik misalnya untuk pindah agama.

Banyak juga anak muda Katolik yang pindah agama gara-gara pacaran dengan yang bukan Katolik. Semakin mudah bertemu pasangan via media sosial, orang muda Katolik kemudian lebih mendewa-dewakan Handphone (HP) misalnya. Pengenalan diri tentang pacar atau pasangan hanya sebatas tautan status yang penuh rekayasa bahkan dusta.

Masa depan orang muda Katolik bisa sukses atau suram, tergantung pada kemampuan mengenal jatidiri sendiri, berpikir dan bertindak cerdas, dan memperkuat spiritualitas. Seperti Wiro Sableng, sosok yang buruk peringai tapi menjadi baik karena mau mengubah karakter, sifat dan sikapnya. Dia berubah menjadi pribadi yang bijaksana dan dewasa dalam berpikir.

Walaupun sedikit ceriwis dan banyak disukai bahkan disayangi gadis-gadis cantik, tapi Wiro bukanlah tipe laki-laki brengsek pengobral cinta. Pria-pria Danke jauh lebih hebat dari sosok seorang Wiro Sableng. Konon, Maria Elisabeth, nama samaran dari gadis Aimere, memilih menikahi pria Nagekeo meski sebelumnya 2 pria dari Manggarai dan 3 pria dari Ende sudah datang melamarnya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar