Sabtu, 08 Juli 2017

Romo Fransiskus Sare: Berhentilah bersedih bagi yang meninggal

DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Setelah 40 hari meninggalnya orang tercinta, keluarga seharusnya tidak lagi bersedih karena pada hari ke-40 arwah mereka yang meninggal akan naik ke surga menghadap Bapa Sang Pencipta, demikian diteguhkan Romo Fransiskus Sare (Romo Fancy) dalam perayaan misa memperingati 40 hari berpulangnya Makarius Alfianus Patty (Fian) belum lama ini.

"Seperti Yesus sendiri yang naik ke surga pada hari ke-40 kematiannya, kita pengikut Kristus mesti juga merayakan penuh sukaria kenaikan arwah saudara-saudara kita yang percaya pada Yesus sebagai Juru Selamat," ujarnya.

Tradisi misa arwah hari ke-40, atau 100 hari, 1000 hari, menurut Romo Fancy, tidak saja dipahami sebagai sebuah tradisi saja. "Hal mendoakan arwah adalah bukti bahwa kita yang masih hidup masih memiliki relasi cinta dengan semua mereka yang telah meninggal," ujarnya.

Fian meninggalkan istri dan satu anak laki-laki karena menderita penyakit asma akut. Fian sudah tenang di alam baka, tetapi istri dan anaknya patut didukung dan dicintai. "Mari kita pelihara kekeluargaan kita, saling mendukung, memberi perhatian, meneguhkan, dan kiranya kita semua dan rumah kita menjadi sumber kasih bagi orang lain," kata Romo Fancy.

Perayaan misa digelar di rumah kediaman salah satu tokoh Nagekeo di Jakarta, Raymond Nggajo dan istri Vivi Filomena, di wilayah Depok Timur, Jawa Barat. Perayaan ini diharapkan bisa meneguhkan keluarga yang berduka, Kel. Besar alm. Bpk. Fanus Patty dan Ibu Teresia Eda. Terima kasih Komunitas Papa Pawe yang terus memelihara semangat kekeluargaan warga Nagekeo di kota Depok.

Tadi malam lingkungan kami (Albertus Magnus-Herkulanus, Depok) juga merayakan misa 40 hari kematian seorang ibu. Ibu ini punya 2 anak perempuan dan satu anak laki-laki. Dan dua anak perempuannya ini sudah pindah agama menjadi Muslimat.

Kami tertegun karena dua anak perempuan ini hadir lengkap dengan anak-anak mereka yang berkerudung, dan melayani kami makan malam penuh rasa haru. Lagu-lagu puji syukur yang meneguhkan iman berikut kotbah Romo Eko yang sangat menyentuh, melukiskan betapa sosok ibu sangat sentral dan dibutuhkan dalam keluarga.

Demikian Romo menggambarkan sosok ayah seperti matahari dalam keluarga, dan anak-anak yang dipercaya jadi malaikat surga karena Tuhan sendiri menggendong dan menjemput mereka lebih awal.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar