Minggu, 17 Januari 2016

2017, 100 Tahun SSpS di Flores dan Indonesia


JAKARTA (FLORES nusaIMAN) - Konggregasi suster SSpS menggelar acara Pembukaan 100 Tahun Kehadiran Konggregasi suster SSpS di Indonesia (1917-2017), di Lela, Maumere pada 13 Januari 2016, di Komunitas Santu Klaver Lela, tempat misionaris perdana memulai karyanya di Indonesia.

Upacara penyalaan lilin Tahun YOBEL SSpS Indonesia oleh para provinsial SSpS Indonesia dipimpin oleh Provinsial SSpS Flores Bagian Timur Sr. Dr. Inosensia SSpS.

Upacara diselenggarakan di Gereja St. Maria Imaculata, Lela yang berumur 109 tahun, salah satu gereja tertua di Flores (dibangun tahun 1907) bergaya gothic.

Acara juga digelar di pantai Woloto'ang Lela, mengenang 100 Tahun datangnya susteran SSPS ke daratan Flores khususnya di pantai Woloto'ang Lela.

Eugenius Alexander menulis,

1. Flores pilihan pertama SSpS di Indonesia. SSpS memilih tempat misi perdana di wilayah Sikka tepatnya di desa Lela.

2. Perang Dunia I dan Perang Laut tidak menyurutkan tekad SSpS mengirim para suster ke Flores. Dasar & Tujuan: Pelayanan misioner.

3. 12/07/1916 - diputuskan mengirimkan misionaris perdana ke Flores.

4. 03/11/1916 - 6 misionaris perdana meninggalkan Steyl (eropa) ke Flores, perjalanan panjang melewati samudra sepanjang 8 minggu.

5. 28/12/1916 - tiba di Tanjung Priuk, Batavia.

6. 06/01/1917 - berlayar ke Surabaya - selanjutnya ke Flores.

7. 13/01/1917 - pkl. 06.00 pagi tiba di Ende - ke Ndona bertemu Mgr. Noyen, SVD.

8. 13/01/1917 - pkl. 12.00 bertolak dari Ende ke arah timur menyusuri pantai selatan pulau Flores dan tiba dengan selamat di Lela pkl. 16.30 dengan kapal Princess Juliana.

9. 01/07/1917 - misi SSpS di Lela beralih dari para suster cinta kasih kepada SSps. Glory Serviam Caritate, Serviam In Caritate (Melayani Dengan Cinta Kasih).

(Foto oleh Umberto Verbita, Eugenius Alexander, Lopahulir Nataritan, Endang Purnama, RiLna PuLcheria Parera, Agusta Palma, dan Hendra de Justian)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar