catatan tentang pernikahan katolik Jawa
Gereja Katolik di Jawa terus berkembang karena para pemimpin gereja menaruh perhatian penuh pada karya membangun keluarga katolik yang kuat, keluarga yang dibangun dengan dasar kasih Tuhan Yesus yang mempersatukan.
Karenanya, bagi gereja di Jawa, perayaan suci pernikahan bagi pasangan suami istri adalah momen paling penting, karena ini adalah awal dukungan gereja bagi keluarga muda katolik.
Romo RD Yustinus Dwi Karyanto, tidak segan menyapa keluarga non katolik (muslim) dan menyampaikan terima kasih karena ikut hadir di gereja santo herkulanus depok kemarin (2 januari 2016) karena yakin kehadiran keluarga muslim ini turut mendukung anak mereka membangun keluarga secara katolik.
tidak jelas kehadiran rombongan keluarga muslim ini di gereja kemarin, apakah bagian dari keluarga pengantin pria atau wanita. tapi seorang rekan gereja mengatakan keluarga di Jawa sangat kompak dan mereka hidup bersatu meski mereka beda keyakinan.
kekeluargaan tetap dipelihara, karena itu keluarga muslim di Jawa tetap memberi dukungan bagi keluarga mereka yang memilih pindah agama, cerita rekan gereja itu.
pasangan ignatius budi prasetyo (pras) dan fransisca dewi purwakaningsih (ewi) adalah pasangan pengantin pertama yang menghadirkan keluarga muslim hadir di gereja herkulanus depok sekaligus menggunakan aula baru sebagai tempat resepsi.
Romo RD Dwi Karyanto dalam kotbahnya mengingatkan pras dan ewi bahwa kasih itu sabar (ai kanja, bahasa jepang), karena hanya dengan kesabaran suami dan istri bisa memahami satu sama lain.
pras tinggal dan bekerja di jepang, dan ewi memilih ikut pras ke kota tokyo. banyak wanita katolik jawa rela pergi jauh dari orangtua mereka demi suami mereka.
tinggal di jawa agak sulit bagi wanita katolik untuk urusan jodoh, maka jangan heran banyak wanita katolik jawa kemudian memilih ikut suami mereka tinggal di luar pulau jawa, termasuk memilih tinggal di pulau flores misalnya.
beruntung bagi adik ewi, agnes namanya, karena sedang dalam hubungan serius dengan salah satu pria katolik dari flores, tepatnya nagekeo (kota keo). agnes tentu berharap dia bisa ikut suami ke kota keo, setelah kakaknya memutuskan berangkat ke kota tokyo.
Maaf, kalau boleh saya tahu, penulis artikel ini siapa ya? Terima kasih
BalasHapushans obor
BalasHapus