Refleksi untuk pernikahan Aji & Meitha
DEPOK - Aji yang punya nama lengkap Dominikus Aji Wijanarko adalah sosok pria Katolik yang istimewa. Dia begitu bersahaja maka maklum jika wanita cantik dan rupawan Meitha begitu jatuh cinta padanya. Aji lebih banyak diam maka Meitha yang punya nama lengkap Fransiska Alexandra Meita Puspitasari itu memilih lebih aktif membuatnya yakin.
Sebagai organis paling populer di Gereja Paroki, banyak wanita OMK berobsesi menjadi target tuts nada (hati) yang dimainkan jari-jari Aji minim emosi itu. Dia cool, maka bunyi organ tidak pernah dominan dari suara-suara penyanyi.
Aji telah begitu lama menghadirkan rasa bahagia bagi umat Tuhan lewat alunan indah bunyi organ. Hari ini, giliran Aji dibuat sangat gembira oleh koor yang hebat suguhan teman-temannya (St. Vincent Choir) dan kolega organisnya Yulius Irhan W. dan Onggo Lukito.
Sebagian besar umat Paroki Herkulanus dan Paulus Depok, sekira 400 atau hampir separuh dari kapasitas Gereja Santo Paulus, terpukau, terharu, bahagia luar biasa, karena turut mengalami hikmadnya Misa Pernikahan Suci Aji & Meitha.
Romo Alfons Suhardi, OFM menegaskan dalam kotbahnya bahwa Aji & Meitha telah memutuskan untuk membangun rumah tangga baru. Romo pun berpesan agar Aji & Meitha saling mengasihi dan menghormati sepanjang hidup.
"Perkawinan Katolik adalah sakramen, jalan menuju pada kekudusan. Sakramen ini menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaa. Yang dipersatukan Allah, janganlah diceraikan manusia," ujar Romo Alfons.
Tentang perceraian, Romo Alfons sempat bercerita pengalamannya saat di Sumatera, Manado, dan Flores. Dia justru kagum pada pasangan suami-istri di pulau Jawa yang berhasil memegang janji setia hingga maut menjemput.
"Orangtua saya sangat keras pada adik-adik saya yang menikah. Adik-adikku yang menikah disuruh pergi dari rumah, tidak boleh lagi tinggal bersama orangtua, jika telah menikah. Orangtua ingin anak-anaknya membangun keluarga secara mandiri. Jika ada yang balik ke rumah orangtua, pasti ditolak keras," cerita Romo Alfons.
"Kamu nangis, menderita, tetap tinggal di rumahmu. Saya tidak ijin kamu kembali," demikian Romo Alfons mengutip kata-kata yang keluar dari mulut ayah.
Seorang Romo yang pernah berkarya di salah satu paroki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga bercerita jika sebagian besar wanita Katolik di Flores sangat rapuh dalam mempertahankan perkawinan. Flores itu mayoritas Katolik tapi ketaatan mereka pada Tuhan untuk hidup setia dengan pasangan hingga ajal menjemput sangatlah rapuh, demikian ujarnya.
Ada pasangan yang menikah belasan tahun, tapi istrinya justru memilih bercerai karena alasan sakit. Wanita ini lupa jika saat menikah dulu dia berjanji di depan pastor untuk setia mengabdikan diri kepada suaminya, dalam untung dan malang, di waktu sehat dan sakit.
Romo Alfons juga bercerita jika Nabi Musa memang pernah mengijinkan pasangan Katolik bercerai, tapi Yesus sendiri kemudian mengembalikannya dengan melarang pasangan (pengikut/umatnya) untuk bercerai. "Musa memang mengijinkan perceraian tapi khusus untuk mereka yang hatinya penuh kedekilan, egois, tertutup," paparnya.
Happy Wedding Aji & Meitha..
Seperti Kidung Salomo (3:4), Aji telah menemukan dia yang jiwamu cintai (you have found one whom your soul loves). Buatlah keputusan atau pilihan dalam hidup bersamanya. Hanya sikap arif memberi harapan bagi setiap pasangan keluarga untuk hidup bahagia tanpa air mata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar