Minggu, 01 November 2015

Yan Riberu: Lonceng Gereja dan Pengeras Suara Masjid Sama-sama Mengganggu

JAKARTA (FLORES nusaIMAN) - Doktor Yan Riberu, yang juga tokoh Katolik nasional asal Flores, menyesalkan sikap beberapa petinggi Gereja Katolik di Flores yang mempersoalkan pengeras suara Masjid, padahal umat agama Katolik dan Islam di pulau bunga itu telah hidup berdampingan sejak lama.

"Jika kita yang Katolik merasa terganggu dengan suara pengeras Masjid, maka saudara kita yang Muslim pun tentu merasa terganggu dengan bunyi lonceng Gereja," ujarnya saat tampil sebagai narasumber diskusi terbatas untuk tema "Masihkah Flores Disebut Nusa Iman?"

Diskusi terbatas ini diselenggarakan Sabtu (31/10) atas kerja sama koran Suara Pembaruan dengan Yayasan Alumni Seminari St Yoh Berkhmans Mataloko, Flores (Alsemat) dan PT Veritas Dharma Satya (VDS).

Yan Riberu juga berharap agar pemimpin Gereja lebih fokus meningkatkan kualitas iman umat, ketimbang reaktif pada isu-isu yang mengganggu keharmonisan hidup beragama di Flores.

"Sekarang iman umat Katolik di Flores sudah agak merosot. Padahal jauh sebelum mantan pemimpin militer Jepang di Flores Kapten Tasaku Sato mengenal Katolik di Flores medio 1943, umat Katolik Flores punya iman sangat kuat meski hidup sederhana," tuturnya.


"...Rakyat Flores telah mengajarkan saya bahwa biarpun bom-bom dapat menghancurkan semua gereja, ada satu yang tetap hidup, yaitu iman umat. Di Flores, saya dekat api, bara iman yang ikut serta membakar jiwaku. Semua usahaku untuk memadamkannya sia-sia." Demikian buku "I Remember Flores" menulis testimoni Tasaku Sato (hal 223).

Presiden pertama Indonesia, Soekarno, juga menulis dalam buku biografinya tentang kekaguman pada para misionaris Eropa yang telah mengembangkan Gereja Katolik dan iman umat di pulau Flores.

"Sekarang saatnya para pemimpin Gereja di Flores meningkatkan kualitas iman umat, tidak hanya menambah jumlah umat Katolik ditengah kerisauan masuknya agama lain di pulau Flores," tegas Yan Riberu.

Untuk menakar iman (Katolik), jelasnya, tidak cukup melihat ibadah, tapi sejauh mana ajaran Yesus Kristus diresapi dalam sikap dan perilaku hidup.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar