Jumat, 01 Desember 2017

Romo John Podhi, Pr: Hidup ada batasnya, Agama itu identitas orang Nagetan


DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Peringatan tentang kematian adalah momen penuh rahmat, apalagi jika itu dilakukan dengan perayaan ekaristi (misa) karena jiwa mereka yang meninggal dan didoakan secara khusus akan mengalami keselamatan, demikian ujar Romo (RD) John Podhi, Pr dalam kotbahnya untuk Misa 40 Hari Bepulangnya Bapak Antonius Pio tadi malam (1/12) di perumahan Bumi Endah Cibinong, Jawa Barat.

Kamis, 30 November 2017

Gunung Agung-Bali: Tuhan ada di setiap diri manusia

DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Meletusnya gunung Agung di Bali bulan ini adalah yang kedua, setelah pertama kali terjadi pada 1963. Namun ada hal yang membuat miris, netizen di media sosial seperti facebook justru menyoroti ikhwal keyakinan warga Bali yang mayoritas memeluk agama Hindu itu.

Dr. Arya Wedakarna sangat kecewa melihat begitu banyak postingan bernuasa SARA di tengah bencana Gunung Agung Bali.

"Umat Hindu di Bali tidak pernah menyesalkan apapun bencana yang terjadi, malah kami orang Bali menghadapinya dengan legawa (iklas), bersikap ksatria dan tidak pernah menyalahkan atau memaki semesta apalagi melibatkan Tuhan Hyang Maha Agung," tulisnya di laman facebook.

Bagi umat Hindu, Tuhan dalam ajaran Veda Vedanta bukanlah sosok pemarah, pencemburu atau sosok yang suka memberikan hukuman pada manusia. Bagi umat Hindu, Tuhan adalah sosok ayah yang mengayomi semua ciptaannya secara adil, bahkan umat Hindu percaya bahwa Tuhan ada di setiap diri manusia (Parama Atma - Bhagawad Gita).

Bencana alam itu adalah siklus kehidupan dan umat Hindu di Bali tidak mengeluh menghadapi musibah meletusnya Gunung Agung. Warga Bali adalah keturunan Bali Mula dan Bali Majapahit yang dikenal satya wacana terhadap ideologi dan ini yang mungkin menyebabkan Bali lebih dikenal di dunia.

Peristiwa Bom Bali 1 dan 2 pada 2002 dan 2005 tidak juga membuat warga Bali dendam pada oknum teroris biadab yang tega membunuh tamu-tamu bangsa ini dengan alasan agama, surga dan bidadari. Tuhan punya hak absolut untuk menghukum manusia biadab (Karma Phala), ini dipercayai umat Hindu.

Ingat, bahwa meletusnya Gunung Agung-Bali pada 1963 telah mengungsikan jutaan warga Bali ke beberapa wilayah transmigran di negri ini dan mereka mampu membangun Kampung Bali lengkap dengan budaya aslinya di banyak wilayah di nusantara.

Sabtu, 23 September 2017

Pacaran ala ngaDA NageKEo (Danke)


DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Orang muda Katolik (OMK) di ngaDA dan NageKEo (Danke), Kevikepan Bajawa, Keuskupan Agung Ende (KAE) akan menuntaskan kegiatan Danke Youth Day tahun 2017 besok, Minggu (24/9).

Sabtu, 08 Juli 2017

Romo Fransiskus Sare: Berhentilah bersedih bagi yang meninggal

DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Setelah 40 hari meninggalnya orang tercinta, keluarga seharusnya tidak lagi bersedih karena pada hari ke-40 arwah mereka yang meninggal akan naik ke surga menghadap Bapa Sang Pencipta, demikian diteguhkan Romo Fransiskus Sare (Romo Fancy) dalam perayaan misa memperingati 40 hari berpulangnya Makarius Alfianus Patty (Fian) belum lama ini.

"Seperti Yesus sendiri yang naik ke surga pada hari ke-40 kematiannya, kita pengikut Kristus mesti juga merayakan penuh sukaria kenaikan arwah saudara-saudara kita yang percaya pada Yesus sebagai Juru Selamat," ujarnya.

Tradisi misa arwah hari ke-40, atau 100 hari, 1000 hari, menurut Romo Fancy, tidak saja dipahami sebagai sebuah tradisi saja. "Hal mendoakan arwah adalah bukti bahwa kita yang masih hidup masih memiliki relasi cinta dengan semua mereka yang telah meninggal," ujarnya.

Jumat, 07 Juli 2017

Liputan Kunjungan Aktivis Katolik Dunia di Flores


DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Sekitar 25 aktivis pemuda katolik dunia tiba di Flores kemarin dan akan mengunjungi gereja Katolik di Flores Timur hingga Labuan Bajo (Manggarai Barat). Peserta berasal dari India (7 orang), Eropa (4 orang), Amerika (3 orang), Asia Pasifik (5 orang), Afrika (3 orang), Timur Tengah (1 orang).

Peserta pada umumnya adalah aktivis pemuda katolik di PBB, Unesco, HAM, Perdagangan Manusia (Human Traficking). PMKRI menjadi tuan rumah untuk kegiatan ini. "Senang karena Bupati dan Ibu, juga masyarakat Flores Timur menyambut kami sangat luar biasa. Flores adalah pintu pembuka untuk kami," kata Ketua PMKRI, Angelo Wake Kako, dalam sambutannya saat gala diner tadi malam. Ketua PMKRI berjanji untuk menghidupkan kembali PMKRI cabang di Flores Timur.

Sabtu, 01 Juli 2017

Komitmen Perkawinan: Wanita Katolik Flores Lebih Rapuh


Refleksi untuk pernikahan Aji & Meitha

DEPOK - Aji yang punya nama lengkap Dominikus Aji Wijanarko adalah sosok pria Katolik yang istimewa. Dia begitu bersahaja maka maklum jika wanita cantik dan rupawan Meitha begitu jatuh cinta padanya. Aji lebih banyak diam maka Meitha yang punya nama lengkap Fransiska Alexandra Meita Puspitasari itu memilih lebih aktif membuatnya yakin.

Sebagai organis paling populer di Gereja Paroki, banyak wanita OMK berobsesi menjadi target tuts nada (hati) yang dimainkan jari-jari Aji minim emosi itu. Dia cool, maka bunyi organ tidak pernah dominan dari suara-suara penyanyi.

Sabtu, 24 Juni 2017

LEBARAN dan Tradisi Turun Temurun..

Oleh Yahya Ado

DEPOK - (FLORES nusaIMAN)

Di kaki gunung Ile Boleng, antara kuba masjid Al-Ikhlas dan salib gereja Simon Petrus, Lewopao, Adonara Flores NTT, kami segenap warga muslim se-kecamatan Ile Boleng bersimpuh seraya menggema takbir, tahmid dan tahlil mengagungkan kemahabesaran Allah SWT.

Minggu, 28 Mei 2017

Pater Philipus Tule, SVD: Sebagai orang beriman, kita harus menjadi radikal

DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Selamat memasuki bulan suci Ramadhan untuk semua sanak kerabatku yang muslim dan muslimat, tulis Pater Philipus Tule, SVD di laman facebook. Bulan Ramadhan adalah bulàn yang akan menjadi sumber rahmat Allah bagi semua yang menjalaninya dengan penuh iman dan kedamaian.

"Dalam bulan Ramadhan yangg suci ini kita akan senantiasa dicobai oleh syaitan dan musuh iman kita, termasuk radikalisme dan terorisme atas nama Agama dan Allah," tegasnya saat berdiskusi dengan anggota KORPRI/ASN di Aula Eltari, Kantor Gubernur NTT pada Jumat (26/5).

Menurut Pater Philipus Tule, SVD, radikalisme agama harus dihadapi dan dilawan dengan kekuatan nilai-nilai agama dan budaya. "Kekuatan utama masyarakat NTT dalam membangun toleransi dan kebhinekaan, terletak pada kemampuan masyarakatnya secara turun temurun dalam menghayati agama dan kebudayaan secara seimbang," ujarnya.

Minggu, 30 April 2017

Anda Sakit? Berobatlah ke Emaus


DEPOK (FLORES nusaIMAN) - Hal sakit tentu baik untuk berbagi kesaksian bahwa Tuhan sendiri yang menyembuhkan setiap umat yang dikasihiNya, lewat tangan-tangan sesama. Dokter rumah sakit pun selalu saja berdoa pada Tuhan untuk turut sembuhkan pasien yang ditangani.

Selasa, 25 April 2017

Nikodemus itu Teman Ahok yang farisi ?


DEPOK - Publik Indonesia mungkin belum iklas menerima kekalahan Basuki Thahaja Purnama (Ahok) dalam pemilihan gubernur (pilgub) DKI Jakarta belum lama ini. Benar, Ahok itu satu-satunya sosok pemimpin yang dinilai paling berhasil di negri ini, namun karena Ahok datang dari kalangan minoritas ganda (Cina & Kristen), mayoritas pemilih yang Muslim tidak mencoblos Ahok.

Sabtu, 25 Februari 2017

Aloysius Waiwerang Bunuh Pastor di Flores

JAKARTA (FLORES nusaIMAN) - Aloysius Waiwerang, seorang pembantu pastor (ajudan/koster), tega membunuh pastor barat di FLores, padahal berpuluh-puluh tahun Aloysius Waiserang bekerja (mengabdi) dengan pastor itu. Kejadian ini terjadi beberapa tahun silam, demikian ditulis cerita pendek (cerpen) Darah Timor karya Herson Gubertus Gerson Poyk, sastrawan terkenal asal NTT.

Almarhum Gerson banyak menulis cerpen dan novel dengan kisah seputar gereja. Cerita pendek atau novel milik Gerson bercerita tentang hal-hal sederhana, tentang keseharian.

Dalam cerpen Darah Timor, Gerson Poyk memilih tokoh utama pastor dan Aloysius Waiwerang untuk menggambarkan ihkwal realisme, naturalisme, rasionalitas, dan irasionalitas.

Rabu, 04 Januari 2017

Catatan di penghujung tahun, tentang hidup dalam keberagaman


Oleh Rini Maghi

Jujur, saya nonMuslim yang pernah masuk ke dalam masjid dengan menggunakan jilbab, pernah mencoba berpuasa di bulan Ramadhan (meskipun gagal) dan pernah pula untuk beberapa waktu memakai jilbab untuk berjalan-jalan dan bertemu dengan orang lain, bahkan dalam pertemuan dan pelatihan. Apakah dalam benak saya pernah selintas berpikir melakukan itu menistakan agama lain? Tidak... tidak pernah terlintas sedikitpun mengenai hal itu. Yang terpikirkan adalah bagaimana menjaga solidaritas dan menghormati keyakinan yang lain.